BAB
I
MENGGUNAKAN BUKU HARIAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN
KONSELOR
Buku Harian adalah catatan kejadian yang kita alami
atau kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Kita menulis kejadian yang
mengesankan atau masalah pada buku harian. Buku harian bias juga sebagai
pegangan / pedoman baik kejadian maupun masukan dari banyak orang.
Seiring dengan
perubahan zaman yang terlalu cepat sehingga perubahan tersebut membuat individu
semakin stress entah dengan kariernya atau keluarganya, sehingga buku harian
pun berubah fungsi dari sekedar menyimpan kenangan menjadi sebuah media untuk
mencurahkan perasaan seseorang atas masalah yang dihadapinya. Menulis buku
harian adalah sebuah langkah untuk mengungkapkan emosi dan perasaan kita dan
membantu kita untuk merawat pikiran kita. Dari catatan buku harian sebagai
konselor memiliki pegangan dalam menghadapi masalah klient untuk kedepannya. Ada
tiga hal yang dapat dituangkan kedalam buku harian.
1. Pengalaman
adalah sesuatu yang telah dialami. Yang dialami itu bisa menyenangkan dan bisa
pula mengenaskan. Tentu, yang dituangkan ke dalam buku harian adalah pengalaman
yang mengesankan dan bermanfaat.
2. Perasaan
adalah sesuatu yang dirasakan tentang atau terhadap hal tertentu. Perasaan
itu bisa senang, sedih, duka, gembira, lucu, dan sebagainya. Hal itu dapat pula
menjadi isi dari buku harian. Tentu saja yang direkam di dalam buku harian
adalah perasaan istimewa yang paling mengesankan.
3. Pemikiran
/ masukan adalah sesuatu yang menjadi hasil berpikir, sesuatu yang dilahirkan
oleh proses berpikir. Pemikiran itu bisa berupa pendapat, gagasan, dan ide
tentang atau yang berhubungan dengan sesuatu. Tentu juga, pemikiran yang dicatat
di dalam buku harian adalah pemikiran yang berguna atau bermanfaat.
Beberapa alat bantu produktif untuk keterampilan konselor
yang menghasilkan catatan buku harian yaitu :
1. Memiliki pedoman khusus, yang
berisikan instruksi atau masukan dalam training,
2. Buku harian seorang konselor dalam pelatihan, direproduksi
bersama atau dengan masukin banyak orang.
3. Sebuah ringkasan kasus
atau laporan. sebagai pedoman untuk diri
serta evaluasinya.
v Membuat Laporan Kasus Akhir
Panduan instruksional adalah untuk membantu konselor
membangun ringkasan kasus untuk setiap klien yang telah ditangani atau diberi
masukan, meskipun konselor mungkin telah melihat klien hanya satu kali. Untuk setiap klien laporan kasus terakhir harus dilakukan. Laporan
ini akan menjadi bagian dari arsip permanen klien di lab konseling dan
diserahkan ke pengawas. Disarankan data atau informasi
rahasia yang bersifat relevan dengan konselor seharusnya tidak dimasukkan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Fungsi buku harian
sebagai konselor adalah sebagai catatan penting yang pernah kita alami maupun
keluhan para klient dan berupa solusi – solusi yang kita ajukan dalam pemecahan
masalah yang di alaminya.
Membuat buku harian merupakan bagian yang diperlukan dari
pengalaman dilapangan sebagai konselor, yang bertujuan sebagai berikut :
1. Menjadi cara bagi konselor untuk berkomunikasi dengan atasan
jika kita bekerja disuatu lembaga. Dengan adanya catatan buku harian kita
sebagai konselor memiliki catatan penting baik masukan maupun masalah yang
dihadapi setiap orang dilembaga tersebut. Sehingga sebagai konselor bisa
menyampaikan dan mendiskusikan kepada atasan dilembaga tersebut.
2. Merupakan tempat penyimpanan untuk pelajaran konselor tentang keterampilan dan seni konseling.
Sehingga sebagai konselor keterampilan dalam menghadapi masalah klien semakin
berpengalaman atau baik.
3. Berisi evaluasi berkelanjutan anda pembangunan anda sendiri
sebagai seorang konselor. Bila perlu ungkapkan juga perilaku Anda sewaktu
konseling, perasaan Anda, masalah pribadi yang Anda hadapi ketika anda mencoba
untuk mengembangkan keterampilan konseling, perilaku interpersonal, ataupun
bisa dengan prestasi anda.
4. Berisi pemikiran Anda tentang tujuan Anda sendiri: baik untuk
tujuan pembelajaran atau solusi kepada klien, maupun tujuan professional
(pembelajaran diri sendiri).
5. Tempat bagi Anda untuk memikirkan tentang klien Anda.
Proses diagnostik merupakan salah satu terus-menerus
re-analisis, dan log Anda adalah tempat yang baik untuk menyelesaikan bukti apa
saja yang disajikan dalam konseling.
Dari
hasil buku harian seorang konselor dapat membuat suatu laporan tentang kasus
para klient – klientnya. Setiap laporan harus lengkap dibuat, untuk memenuhi
permintaan dari situasi tertentu. Beberapa
pedoman umum atau saran dalam membuat laporan hasil konseling yaitu.
1. Pemikiran
kritis tentang kasus ini adalah sangat penting. Laporan
penulis mungkin menuliskan hal-hal penting dari kasus tersebut.
2. Bukti dalam bentuk pernyataan klien dan fakta nyata harus
menuliskan sedapat mungkin untuk menopang penilaian dan kesimpulan akhir pada
laporan masalah klien.
3. Mengatur data ke dalam bagian yang paling logis dan
fungsional agar dapat merancang, sebagaimana diharapkan klient relevan dan
tujuan dari laporannya.
Beberapa
bagian disarankan untuk laporan kasus terakhir:
1. Deskripsi dan informasi latar
belakang
2. Konseling
yang telah dilakukan, baik topik yang dibahas dan waktu konselingnya.
3. Kesimpulan
dan solusinya yang coba disarankan kepada klien.
4.
Rekomendasi dan tindakan yang diambil sebagai konselor
terhadap klien.
BAB
III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa sebanarnya masih banyak lagi teknik – teknik
seorang konselor untuk meningkatkan keterampilannya, salah satunya yaitu dengan
menggunakan membuat buku / catatan harian. Catatan / buku harian mungkin dianggap
biasa, namun bagi seorang konselor catatan / buku harian sangat penting untuk
kepribadiannya. Kemudian sebagai konselor yang terampil dan baik disuatu
lembaga / perusahaan sebaiknya harus membuat laporan dari setiap kasus yang
dialami para kliennya. Laporan kasus ini bisa digunakan sebagai laporan arsip /
dokumen sendiri atau bisa juga langsung sebagai laporan kasus pada atasan
dilembaga / perusahaan tempat kerja.
3.2. SARAN
Sebagai seorang konselor sebaiknya harus terus
belajar dan tanggap terhadap kejadian – kejadian dilingkungannya. Kemudian
sebagai konselor harus terus mencari teknik – teknik untuk meningkatkan
keterampilannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Dyer W. Dr. Wayne,
Vriend Dr. John. Counseling Techniques
That Work. 1977. Funk & Wagnalls. New York.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar