Selasa, 24 Juni 2014



BAB I
MENGGUNAKAN BUKU HARIAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KONSELOR

Buku Harian adalah catatan kejadian yang kita alami atau kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Kita menulis kejadian yang mengesankan atau masalah pada buku harian. Buku harian bias juga sebagai pegangan / pedoman baik kejadian maupun masukan dari banyak orang.
Seiring dengan perubahan zaman yang terlalu cepat sehingga perubahan tersebut membuat individu semakin stress entah dengan kariernya atau keluarganya, sehingga buku harian pun berubah fungsi dari sekedar menyimpan kenangan menjadi sebuah media untuk mencurahkan perasaan seseorang atas masalah yang dihadapinya. Menulis buku harian adalah sebuah langkah untuk mengungkapkan emosi dan perasaan kita dan membantu kita untuk merawat pikiran kita. Dari catatan buku harian sebagai konselor memiliki pegangan dalam menghadapi masalah klient untuk kedepannya. Ada tiga hal yang dapat dituangkan kedalam buku harian.
1.   Pengalaman adalah sesuatu yang telah dialami. Yang dialami itu bisa menyenangkan dan bisa pula mengenaskan.  Tentu, yang dituangkan ke dalam buku harian adalah pengalaman yang mengesankan dan bermanfaat.
2.   Perasaan adalah sesuatu yang dirasakan tentang atau terhadap hal tertentu.  Perasaan itu bisa senang, sedih, duka, gembira, lucu, dan sebagainya. Hal itu dapat pula menjadi isi dari buku harian. Tentu saja yang direkam di dalam buku harian adalah perasaan istimewa yang paling mengesankan.
3.    Pemikiran / masukan adalah sesuatu yang menjadi hasil berpikir,  sesuatu yang dilahirkan oleh proses berpikir. Pemikiran itu bisa berupa pendapat, gagasan, dan ide tentang atau yang berhubungan dengan sesuatu. Tentu juga, pemikiran yang dicatat di dalam buku harian adalah pemikiran yang berguna atau bermanfaat.
Beberapa alat bantu produktif untuk keterampilan konselor yang menghasilkan catatan buku harian yaitu :
1.      Memiliki pedoman khusus, yang berisikan instruksi atau masukan dalam training,
2.      Buku harian seorang konselor dalam pelatihan, direproduksi bersama atau dengan masukin banyak orang.
3.      Sebuah  ringkasan kasus atau laporan. sebagai pedoman untuk diri  serta evaluasinya.

v  Membuat Laporan Kasus Akhir
Panduan instruksional adalah untuk membantu konselor membangun ringkasan kasus untuk setiap klien yang telah ditangani atau diberi masukan, meskipun konselor mungkin telah melihat klien hanya satu kali. Untuk setiap klien laporan kasus terakhir harus dilakukan. Laporan ini akan menjadi bagian dari arsip permanen klien di lab konseling dan diserahkan ke pengawas. Disarankan data atau informasi rahasia yang bersifat relevan dengan konselor seharusnya tidak dimasukkan.
           
BAB II
PEMBAHASAN

Fungsi buku harian sebagai konselor adalah sebagai catatan penting yang pernah kita alami maupun keluhan para klient dan berupa solusi – solusi yang kita ajukan dalam pemecahan masalah yang di alaminya.
Membuat buku harian merupakan bagian yang diperlukan dari pengalaman dilapangan sebagai konselor, yang bertujuan sebagai berikut :
1.      Menjadi cara bagi konselor untuk berkomunikasi dengan atasan jika kita bekerja disuatu lembaga. Dengan adanya catatan buku harian kita sebagai konselor memiliki catatan penting baik masukan maupun masalah yang dihadapi setiap orang dilembaga tersebut. Sehingga sebagai konselor bisa menyampaikan dan mendiskusikan kepada atasan dilembaga tersebut.
2.      Merupakan tempat penyimpanan untuk pelajaran konselor  tentang keterampilan dan seni konseling. Sehingga sebagai konselor keterampilan dalam menghadapi masalah klien semakin berpengalaman atau baik.
3.      Berisi evaluasi berkelanjutan anda pembangunan anda sendiri sebagai seorang konselor. Bila perlu ungkapkan juga perilaku Anda sewaktu konseling, perasaan Anda, masalah pribadi yang Anda hadapi ketika anda mencoba untuk mengembangkan keterampilan konseling, perilaku interpersonal, ataupun bisa dengan prestasi anda.
4.      Berisi pemikiran Anda tentang tujuan Anda sendiri: baik untuk tujuan pembelajaran atau solusi kepada klien, maupun tujuan professional (pembelajaran diri sendiri).
5.      Tempat bagi Anda untuk memikirkan tentang klien Anda.
Proses diagnostik merupakan salah satu terus-menerus re-analisis, dan log Anda adalah tempat yang baik untuk menyelesaikan bukti apa saja yang disajikan dalam konseling.
Dari hasil buku harian seorang konselor dapat membuat suatu laporan tentang kasus para klient – klientnya. Setiap laporan harus lengkap dibuat, untuk memenuhi permintaan dari situasi tertentu. Beberapa pedoman umum atau saran dalam membuat laporan hasil konseling yaitu.
1.      Pemikiran kritis tentang kasus ini adalah sangat penting. Laporan penulis mungkin menuliskan hal-hal penting dari kasus tersebut.
2.      Bukti dalam bentuk pernyataan klien dan fakta nyata harus menuliskan sedapat mungkin untuk menopang penilaian dan kesimpulan akhir pada laporan masalah klien.
3.      Mengatur data ke dalam bagian yang paling logis dan fungsional agar dapat merancang, sebagaimana diharapkan klient relevan dan tujuan dari laporannya.

Beberapa bagian disarankan untuk laporan kasus terakhir:
1.      Deskripsi dan informasi latar belakang
2.      Konseling yang telah dilakukan, baik topik yang dibahas dan waktu konselingnya.
3.      Kesimpulan dan solusinya yang coba disarankan kepada klien.
4.      Rekomendasi dan tindakan yang diambil sebagai konselor terhadap klien.

BAB III
PENUTUP

3.1.   KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebanarnya masih banyak lagi teknik – teknik seorang konselor untuk meningkatkan keterampilannya, salah satunya yaitu dengan menggunakan membuat buku / catatan harian. Catatan / buku harian mungkin dianggap biasa, namun bagi seorang konselor catatan / buku harian sangat penting untuk kepribadiannya. Kemudian sebagai konselor yang terampil dan baik disuatu lembaga / perusahaan sebaiknya harus membuat laporan dari setiap kasus yang dialami para kliennya. Laporan kasus ini bisa digunakan sebagai laporan arsip / dokumen sendiri atau bisa juga langsung sebagai laporan kasus pada atasan dilembaga / perusahaan tempat kerja.

3.2.   SARAN
Sebagai seorang konselor sebaiknya harus terus belajar dan tanggap terhadap kejadian – kejadian dilingkungannya. Kemudian sebagai konselor harus terus mencari teknik – teknik untuk meningkatkan keterampilannya.


DAFTAR PUSTAKA
Dyer W. Dr. Wayne, Vriend Dr. John. Counseling Techniques That Work. 1977. Funk & Wagnalls. New York.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar