Selasa, 24 Juni 2014

TEKNOLOGI TEPAT GUNA ( ALAT SEDERHANA MENGETAHUI KESUBURAN TANAH)



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam  rangka  meningkatkan sistem usaha pembangunan masyarakat supaya lebih produktif dan efisien, diperlukan teknologi. Pengenalan teknologi yang telah berkembang di dalam masyarakat adalah teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, atau yang dikenal dengan "teknologi tepat guna" atau teknologi  sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.
Teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan. Istilah ini biasanya diterapkan untuk menjelaskan teknologi sederhana yang dianggap cocok bagi negara-negara berkembang atau kawasan perdesaan yang kurang berkembang di negara-negara industri maju. Bentuk dari "teknologi tepat guna" ini biasanya lebih bercirikan solusi "padat karya" daripada "padat modal". Kendati perangkat hemat pekerja juga digunakan, ia bukan berarti berbiaya tinggi atau mahal ongkos perawatan. Pada pelaksanaannya, teknologi tepat guna seringkali dijelaskan sebagai penggunaan teknologi paling sederhana yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif di suatu tempat tertentu
Pertumbuhan dan perkembangan teknologi, ditentukan oleh kondisi dan tingkat isolasi dan keterbukaan masyarakat serta tingkat pertumbuhan kehidupan sosial ekonomi masyarakat tersebut. Untuk memperkenalkan teknologi tepat guna perlu disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu kebutuhan yang berorientasi kepada keadaan lingkungan geografis atau propesi kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Teknologi yang demikian itu merupakan barang baru bagi masyarakat dan perlu dimanfaatkan dan diketahui oleh masyarakat tentang nilai dan kegunaannya. Teknologi tersebut merupakan faktor ekstern dan diperkenalkan dengan maksud agar masyarakat yang bersangkutan dapat merubah kebiasaan tradisional dalam proses pembangunan atau peningkatan kesejahteraan masyarakat.


BAB II
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
(CARA SEDERHANA MENGETAHUI KESUBURAN TANAH)
A. Pengertian Teknologi Tepat Guna
Teknologi tepat guna atau yang  disingkat dengan TTG adalah  teknologi yang digunakan dengan sesuai( tepat guna). Ada yang menyebutnya teknologi tepat guna sebagai teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu. Dengan demikian teknologi tepat guna mempunyai kriteria yang dapat dikatan sebagai TTG, yaitu:
1.      Apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang tersedia banyak di suatu tempat.
2.      Apabila teknologi itu sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
3.      Apabila teknologi itu membantu memecahkan persoalan/ masalah yang sebenarnya dalam masyarakat, bukan teknologi yang hanya bersemayam dikepala perencananya.
Suatu yang harus diperhatikan bahwa, masalah-masalah pembangunan boleh jadi memerlukan pemecahan yang unik dan khas, jadi teknologi-teknologi tersebut tidak perlu dipindahkan ke negara-negara atau kedaerah lain dengan masalah serupa. Apa yang sesuai disuatu tempat mungkin saja tidak cocok di lain tempat. Maka dari itu tujuan TTG adalah melihat pemecahan-pemecahan terhadap masalah-masalah tertentu dan menganjurkan mengapa hal itu “sesuai”.

B.     Ciri-ciri Teknologi Tepat Guna
Sebagaimana telah dikemukakan pada kriteria dan syarat dan kesesuaian TTG, dapat dikemukakan ciri-ciri yang cukup menggambarkan TTG (walaupun tidak berarti sebagai batasan) adalah sebagai berikut:
1.      Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung pertanian, industri, pengubah energi, transportasi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di suatu tempat
2.      Biaya investasi cukup rendah/ relatif murah.
3.      Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan setempat.
4.      Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya.
5.      Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam, energi, bahan secara lebih baik dan optimal.
6.      Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada pihak luar (self-realiance motivated).

C.    Manfaat Teknologi Tepat Guna Kalangan Masyarakat.
Sebelum berbicara mengenai manfaat dari TTG, maka ada sebuah proses yang harus diketahui sebelum  memperoleh  manfaat dari TTG tersebut, yaitu penerapan teknologi tepat guna tersebut. Penerapan TTG adalah sebuah usaha pembaharuan. Meskipun pembaharuan itu tidak mencolok dan masih dalam jangkauan masyarakat, tetapi harus diserasikan dengan keadaan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat serta alam. Kalau tidak, maka usaha pembaharuan itu akan mendapat hambatan yang dapat menggagalkan usaha pembaharuan tersebut.
Usaha pembaharuan itu dirancang sedemikan rupa sehingga seluruh masyarakat merasa bahwa pembaharuan adalah prakarsa mereka sendiri. Berarti di dalam pembaharuan teknologi itu, terdapat minat dan semangat dalam masyarakat tersebut. Banyak orang keliru dalam berpendapat kalau orang membawa pompa bambu, biogas, pengering dengan energi radiasi matahari sederhana kedesa, maka orang itu telah menerapkan teknologi tepat guna. Membawa paket-paket teknologi sederhana tersebut kesebuah desa belum dapat dikatakan sebagai penerapan teknologi tepat guna, bahkan dapat menjerumuskan, apabila tidak disertai pendidikan kepada masyarakat desa tersebut, bagaimana cara membuat dan memperbaiki alat tersebut. Paling ideal penerapan teknologi tepat guna adalah teknologi yang telah ada pada suatu masyarakat dan perbaikan itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.
Penerapan TTG juga harus mempertimbangkan keadaan alam sekitar. Dapat diartikan bahwa dampak lingkungan yang disebabkan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) harus lebih kecil dibandingkan pemakaian teknologi tradisional maupun teknologi maju. Dengan demikian manfaat dari teknologi tepat guna itu dapat dirasakan oleh masyarakat tersebut. Sebagai mana manfaat dari teknologi tepat guna adalah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin hari makin meningkat, tentu hal itu di barengi dengan kemampuan masyarakatnya yang mampu  mengoperasionalkan dan memanfaatkan TTG tersebut. Selain itu TTG juga bermanfaat untuk meningkatkan  kesejahteraan  masyarakat melalui pemenuhan kebutuhannya, pemecahan masalahnya dan penambahan hasil produksi yang makin meningkat dari biasanya. Teknologi tersebut relatif mudah dipahami mekanismenya, mudah dipelihara dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Masuknya teknologi baru tidak akan membebani masyarakat baik mental (ketidakmampuan skill) maupun materiil (dapat menimbulkan beban biaya yang tidak mampu dipenuhi masyarakat).

D.    Manfaat Teknologi Tepat Guna Dalam Wirausaha
Dalam  pembahasan terdahulu telah diketahui manfaat teknologi tepat guna secara menyeluruh, namun dalam  pembahasan ini, membahas manfaat teknologi dalam dimensi yang khusus yaitu ketepan kita dalam menggunakan teknologi yang tepat dalam mengembangkan  atau  memajukan usaha. Wirausaha berkaitan dengan ekonomi, dimana pencipta barang sebagai pengkreatif akan memproduksi barang yang dibutuhkan halayak ramai atau konsumen.
Sebelum mengetahui manfaat TTG dalam wirausdaha, maka konseputama yang mesti dipahami adalah beranjak dari sebuah pengetian wirausaha. Istilah wirausaha berasal dari entrepreneur (Bahasa Perancis) yang diterjemahkan dalam bahasa inggris. Pengertian wirausaha menurut Joseph Schumpeter adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau pengahan bahan baku baru.  
Menurut Peter F. Drucker kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda[6]. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru ataupun bisa pula dilakukan dalam organisas bisnis yang sudah ada. Jiwa kewirausahaan mendorong orang untuk mendirikan dan mengelolah usaha secara fropesional . Hendaknya minat tersebut diikuti dengan perencanaan dan perhitungan yang matang.
Berdasarkan pengertian wirausaha di atas maka penggunaan teknologi tepat guna sangat dibutuhkan dalam menjalankan sebuah usaha. Penggunaan teknologi yang tepat akan menimbulkan dampak yang potif terhadap apa yang diproduksi dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin hari permintaan terhadap suatu barang makin meningkat. Apalagi wirausaha merupakan suatu langkah yang kreatif dan inopatif dalam melihat peluang-peluang, kreatif mendisain suatu bentuk barang menskipun barang yang sudah dikenal ditengah masyarakat sekalipun. Meski sifat kretif dan inopatif tersebut menjadi hal utama dalam wirausaha, dalam pelaksanaannya mreka sebagai pengusaha juga jeelih menggunakan alat produksi atau penciptaan suatu barang, hal ini dilakukan agar biaya penggunaa dan waktu pengerjaannya dapat diperhitungkan, sehingga pengusaha tidak rugi dalam memproduksi barang yang akan dijual. Adapun manfaat TTG dalam wirausaha yaitu:
1.      Menigkatkan hasil produksi
Seperti penggunaan mesin pengolah padi yang dibuat oleh M. Sauki, waktu musimpanen raya tiba, jumlah gabah cukup banyak sedangkan permintaan pasar tidak bisa dicukupi dengan jumlah yang banyak akibat diolah secara manual, namun dengan adanya mesin pengolah ini, M.Sauki bisa memenuhi permintaan pasar dalam jumlah yang banyak dan waktu yang relatif hemat.
2.      Memudahkan pengusaha dalam memproduksi barang.
Adanya penggunaa teknologi yang tepat penggunaannya, memudah bagi pengusaha dalam memproduksi barang yang dibutuhkan. Misalnya penguaha pembuatan tikar bambu dari jawa timur. Mereka menggunakan alat sederhaana seperti gergaji, kampak dan alat bangunan berupa mesin bor yang digunakan pada saat proses pembuatan tikar. Tidak didunga, bahwa alat yang dugunakan untuk bangunan ternyata bisa dialihkan fungsinya kepada pekerjaan lain yang fungsi mekerjaannya tidak dirubah, ternyata cukup memudahkan bagi pengusaha tikar bambu dari jawa timur.
3.      Memudahkan pemasaran produk.
Penggunaan henphon selama ini menjadi mode dan gaya dalam kita berhubungan dengan orang lain. Namun, sejumlah pengusaha petani seperti Sucipto di Klaten menggunakannya sebagai keperluan usahanya seperti melihat harga, barang yang dubutuhkan dan ketersedian barang di pasar serta tempat penjualannya. Sebagai mana yang diketahui bahwa konsep utama TTG adalah penggunaan teknologi baik yang baru maupun yang sudah ada dikenal ditengah masyarakat yang penggunaannya dimanfaatkan dengan sesuai. 

4.      Biaya produksi yang hemat
Bila dibandingkan dengan harga produksi pentani padi mengolah kepada industri biayanya akan terlalu besar dalam transportasi dan proses pemisahan gabah dari beras. Namun denegan adanya teknologi yang mampu bekerja seperti mesin industri, maka petani lebih hemat dari segi waktu dan bisa di olah langsung ditempat panen dengan menggunakan mesin tersebut tanpa harus di angkut dulu ketempat produksi. Kemudian biaya yang digunakanpun lebih kecil dan petani tidak susah lagi menjualnya kepasar dalam jumlah yang sedikit, tetapi dalam jumlah yang besar dan tinggal menjual di tempat.

E. Bentuk Teknologi Tepat Guna (Cara Praktis Mengetahui Kesuburan Tanah)

Kesuburan tanah sangat penting bagi keberhasilan petani dalam bercocok tanam. Sebab, hampir semua tanaman sangat membutuhkan unsur hara yang baik lagi cukup agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. Hanya tanaman kaktus dan sedikit tanaman lainnya yang masih bisa tumbuh dengan baik pada tanah yang tandus lagi kering.
Kesuburan tanah bergantung kepada banyak hal, termasuk usia pemakaian tanah. Tanah yang sudah sering digunakan untuk bercocok tanam, akan lebih miskin dari pada tanah yang baru dibuka. Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah bukanlah hal yang mudah. Sebuah uji laboratorium harus dilakukan terhadap contoh-contoh tanah yang diambil dari beberapa lokasi tanah yang akan diketahui tingkat kesuburannya.Dan, hal ini bukanlah hal yang mudah dijangkau oleh para petani di pelosok daerah.
kebun jagung
Secara sederhana, ada beberapa cara untuk mengetahui kesuburan tanah. Yang pertama adalah dengan menanam jagung pada tanah itu. Pertumbuhan jagung adalah indikator yang sangat baik dan akurat untuk mengukur kemudian menunjukkan tingkat kesuburan tanah.
rumput ilalang
Cara kedua ialah dengan memperhatikan rerumputan, termasuk ilalang, yang tumbuh di atas tanah itu. Jika rumput dapat tumbuh denga subur hijau royo-royo, maka berarti tanah itu subur. Bila rumput tumbuh subur sedangkan tanaman tidak subur, maka yang kurang biasanya hanyalah air.
Cara ketiga adalah dengan menggunakan sebuah alat hasil rakitan Maspary. Alat ini menggunakan sistem kelistrikan yang sederhana. Asas kerjanya adalah bahwa tanah yang subur mengandung banyak mineral dan unsur hara, sehingga merupakan penghantar listrik yang baik. Sedangkan tanah yang tandus hanya sedikit atau tidak menghantarkan listrik sama sekali.
alat pengukur kesuburan tanah
Cara menggunakan alat pengukur kesuburan tanah:
  1. Ambil segenggam tanah yang akan kita uji. Masukkan kedalam gelas dan tambahkan air murni/ air mineral sampai macak-macak. Aduk-aduk sampai merata (homogen)
  2. Ambil alat penguji kesuburan tanah pasang lampu bohlam 100 watt (bukan lampu TL), dan masukkan jack ke stop kontak. tempat-lampu-alat-pengukur-kesuburan-tanahjack-alat-pengukur-kesuburan-tanah
  3. Tancapkan ujung alat penguji kesuburan tanah ke dalam gelas yang berisi tanah yang akan kita uji tersebut. ujung-alat-pengukur-kesuburan-tanah
  4. Semakin terang nyala lampu tersebut berarti semakin subur tanah kita.
  5. Jika nyala lampu redup atau bahkan tidak menyala sama sekali kita harus menambahkan pupuk organik ke lahan kita agar kesuburannya bisa kembali.
KET : Hati-hati ketika jack menancap pada stop kontak!! Jangan memegang besi ujung alat pengukur kesuburan tanah atau yang terhubung olehnya. Contoh: Jangan menyentuh tanah dan air beserta pengaduknya ketika sedang diukur kesuburannya (ketika ujung alat masih menancap di tanah tersebut).
Kesuburan tanah sangat erat kaitannya dengan kandungan bahan organik tanah. Semakin banyak bahan organik yang terkandung dalam tanah maka akan semakin subur tanah tersebut. Sehingga jika terjadi permasalahan kesuburan pada tanah kita sosusinya tentu pupuk organik. Untuk menjelaskannya coba lihat uji coba sederhana dari Maspary berikut ini: Kami mengambil dua genggam tanah dari pekarangan, kemudian kami masukkan masing-masing dalam gelas yang berbeda. Yang satu tanpa organik (kiri) dan yang satunya lagi kami campur pupuk organik (kanan).
uji kesuburan tanah1
Lalu kami melakukan tes uji coba terhadap kedua tanah tersebut.
Tanah yang tanpa organik menyala sangat redup
uji kesuburan tanah2
Tanah yang kami campur dengan pupuk organik menyala dengan sangat terang.
uji kesuburan tanah3
Banyak kalangan petani mulai telah mencoba merangkai alat sederhana pengukur kesuburan tanah tersebut dengan sangat praktis, rapih, aman karena rangkaian listrik tertutup oleh plastik paralon yang berkualitas semua (tidak ada rangkaian yang bocor), ringan dan simple (mudah dimasukkan dalam tas dan dibawa kemana-mana). Selain itu alat tersebut juga dirangkai dan di disign sangat kokoh sehingga akan tahan goncangan dan sangat awet digunakan bertahun-tahun. Spesifikasi alat tersebut : Panjang 30 cm, Lebar 18 cm dan berat 325 gr. Sehingga sangat pas digunakan para kelompok tani, penyuluh atau para praktisi pertanian yang lain.
Membuat Sendiri Alat Pengukur Kesuburan Tanah
Alat dan Bahan:
1. Kabel 2 Meter
2. Kop Lampu
3. Lampu pijar (minimal 40 watt)
4. Selotip
5. Wadah Untuk Tanah Uji Coba
 Cara Kerja:
1. Rangkai alat-alat diatas menjadi seperti berikut:
alat kesuburan tanah buat sendiri

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Teknologi Tepat Guna merupakan teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat setempat. Sebelum menggunakan TTG, terlebih dahulu kita lakukan penerapan dari TTG tersebut kepada masyarakat. Dengan adanya penerapan ini di harapkan masyarakatnya berubah dan mengerti tentang manfaat TTG dan mampu menggunakan TTG tersebut dengan sebaik mungki. Sehingga penggunaa dari TTG tersebut bermanfaat bagi masyarakat, yaitu dapat memenuhi kebutuhan individu atau masyarakat  karena kebutuhan masyarakat semakin hari semakin meningkat.
Dalam penerapan  tepat guna seperti menciptakan alat mendeeteksi kesuburan tanah merupakan suatu yang sangat membantu kususnya para petani. Dengan demikian tinggal bagaimana cara terus meyempurnakan alat tersebut mensosialisasikan secara baik terhadap masyarakat.

B.     Saran
Teknologi tepat guna apabila dimanfaatkan dengan baik maka akan memeperoleh hasil yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebagai kalangan orang teknologi dan kejuruan harus bisa menemukan dan memanfaatkan suatu alat yang sederhana dan murah menjadi bermanfaat terhadap masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA

3 komentar:

  1. izin copas ya mas untuk tugas sekolah, terimakasih :)

    BalasHapus
  2. kenapa minimal 40 watt?, kalo dayanya yang lebih kecil bisa gk?

    BalasHapus
  3. MOhon izin mau saya praktekkan...

    BalasHapus