BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Vitamin adalah
sekelompok senyawa organik berbobot
molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Bedasarkan kelarutannya vitamin
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan
semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).
Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak
dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat
disimpan dalam tubuh.
Vitamin C merupakan antioksidan alami yang sangat berguna
untuk melawan serangan radikal bebas, penyebab penuaan dini, dan berbagai
penyakit kanker. Berdasarkan keyakinan tersebut, dewasa ini vitamin C banyak
ditambahkan ke dalam berbagai produk pangan olahan.
BAB II
METODOLOGI
- Waktu Pelaksanaan
Hari :
Kamis
Tempat : Laboratorium Kimia PPPPTK Pertanian
Cianjur
- Alat dan Bahan
Alat :
·
Neraca Analitik
·
Penghancur
·
Labu Ukur
·
Buret
·
Pemusing
·
Erlenmeyer
·
Cawan Cooch
·
Gelas Piala
·
Pipet Ukur
·
Pipet Volume
Bahan :
·
Wortel
·
Mangga
·
Jeruk
·
Sari Buah Leci
·
Sari Buah Jambu Batu
·
Larutan Amilum 1%
·
Larutan Baku Iodium 0,01 N
·
Air Suling
- Langkah Kerja
·
Timbang 200-300 gr bahan dan hancurkan bahan
tersebut yang bersifat keras, dengan menggunakan blender hingga memeperoleh
cairan kental
·
Timbang 10 – 30 gr cairan di atas dan masukan ke
dalam labu takar 100 ml, tambahkan air suling sampai tanda tera.
·
Saring dengan cawan krush booch atau dengan
pemusingan untuk memisahkan filtratnya.
·
Ambil
5 – 25 ml filtrat yang telah di peroleh dan masukan ke dalam erlenmeyer 125 ml.
·
Tambahkan 2 ml larutan amilum 1 % dan 20 ml air
suling terlebih dahulu.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
- Hasil
Perhitungan : 1 ml
0,01 N setara dengan 0,88 mg asam askorbat.
Berat
kosong gelas ukur : 50,4572 gram.
Berat
setelah di isi bahan yaitu cairan wortel yang telah di hancurkan lalu di
masukan ke dalam gelas ukur adalah 30,3570 gram setelah itu campurkan dengan
larutan amilum setelah itu masukan larutan tersebut ke dalam labu Erlenmeyer
lalu tambahkan I2 yang ada di buret lalu campurkan perlahan larutan
tersebut sambil goyang-goyangkan erlenmeyer tersebut sampai berubah warna yang
menandakan bahwa larutan bahan tersebut mengandung vitamin C.
Perhitungan
kadar vitamin C tersebut adalah
0,1
I 2 x 0,88 = 0,088 mg.
- Pembahasan
Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Vitamin C berperan
membantu spesifik enzim dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja
sebagai antioksidan. Perusahaan kadang–kadang menambahkan vitamin C pada produk
makanannya untuk menjaga kandungan bahan tertentu. Vitamin C juga penting untuk
membentuk kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk
pembentukan tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka.
Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh
menyerap zat besi.
Vitamin
C pada Wortel
Wortel merupakan tanaman yang sangat bermanfaat bagi tubuh
manusia karena banyak mengandung beta-karoten. Wortel yang semakin oranye
warnanya, maka akan semakin tinggi pula kandungan beta-karotenya. Dalam setiap
100 gr wortel akan diperoleh sekitar 12.000 SI vitamin A.
Kandungan zat gizi dalam 100 g wortel adalah sebagai berikut: Protein 1,1 g, lemak 0 g, karbohidrat 10 g, serat 3,1 g, vitamin A 12.000 SI, vitamin C 4 mg, vitamin E 0,5 mg.
Kandungan zat gizi dalam 100 g wortel adalah sebagai berikut: Protein 1,1 g, lemak 0 g, karbohidrat 10 g, serat 3,1 g, vitamin A 12.000 SI, vitamin C 4 mg, vitamin E 0,5 mg.
Vitamin
C pada Mangga
Kandungan vitamin C mangga cukup layak diperhitungkan. Setiap
100 gram bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C sebanyak 41
mg, mangga muda bahkan hingga 65 mg. Berarti, dengan mengkonsumsi mangga ranum
150 gram atau mangga golek 200 gram (1/2 buah ukuran kecil), kecukupan vitamin
C yang dianjurkan untuk laki-laki dan perempuan dewasa per hari (masing-masing
60 mg) dapat terpenuhi.
Vitamin
C pada Jeruk
Buah jeruk merupakan
sumber vitamin C yang berguna untuk kesehatan manusia. Kandungan vitamin C
sangat beragam antarvarietas, tetapi berkisar antara 27-49 mg/100 g daging
buah.
Sari buah jeruk
mengandung 40-70 mg vitamin C per 100 ml, tergantung pada jenisnya. Makin tua
buah jeruk, biasanya makin berkurang kandungan vitamin C-nya, tetapi semakin
manis rasanya.
Vitamin C terdapat
pada sari buah, daging, dan kulit. Seperempat bagian dari total kandungan
vitamin C buah jeruk terdapat di dalam sari buahnya. Betakaroten (provitamin
A), yang membentuk vitamin A banyak terdapat di dalam kulit dan sari buah
jeruk.
Vitamin C pada Leci
Vitamin yang paling menonjol pada buah leci adalah vitamin C
dengan kadar 71,5 mg per 100 gram daging buah. Dengan mengonsumsi 100 gram buah
leci, sudah dapat memenuhi lebih dari 100 persen kebutuhan vitamin C dalam
sehari.
Kandungan air pada buah leci cukup tinggi, yaitu sekitar 77 –
83 persen, kadar energinya mencapai 66 kkal per 100 gram. Sebagian besar energi
berasal dari karbohidrat (gula), yaitu sebesar 59,5 kkal, sisanya dari protein
dan lemak berturut-turut sebesar 2,8 kkal dan 3,7 kkal. Kandungan karbohidrat
pada buah leci cukup tinggi (16,53 g per 100 g buah) yang terdiri dari berbagai
jenis gula.
Vitamin
C pada Jambu
Buah ini sangat kaya vitamin C dan beberapa jenis mineral
yang mampu menangkis berbagai jenis penyakit dan menjaga kebugaran tubuh. Daun
dan kulit batangnya mengandung zat anti bakteri yang dapat menyembuhkan
beberapa jenis penyakit. Selain vitamin C, jambu biji juga mengandung potasium
dan besi.
BAB IV
PENUTUP
- Kesimpulan
Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan
yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya
tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh,
sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh. Berikut
adalah senyawa-senyawa yang tergolong vitamin alami.
- Saran
·
Praktikan
hendaknya lebih teliti lagi dalam melakukan praktikum dan mengikuti prosedur
kerja yang benar.
·
Praktikan
lebih bertanggung jawab dan melakukan kegiatan pengujian dengan lebih
sungguh-sungguh.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar