Selasa, 24 Juni 2014

Pengujian Mutu tentang Kandungan Vitamin C pada Bahan Hasil Pertanian



BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.
Vitamin C merupakan antioksidan alami yang sangat berguna untuk melawan serangan radikal bebas, penyebab penuaan dini, dan berbagai penyakit kanker. Berdasarkan keyakinan tersebut, dewasa ini vitamin C banyak ditambahkan ke dalam berbagai produk pangan olahan.

BAB II
METODOLOGI

  1. Waktu Pelaksanaan
Hari                 : Kamis
Tempat            : Laboratorium Kimia PPPPTK Pertanian Cianjur

  1. Alat dan Bahan
Alat :
·         Neraca Analitik
·         Penghancur
·         Labu Ukur
·         Buret
·         Pemusing
·         Erlenmeyer
·         Cawan Cooch
·         Gelas Piala
·         Pipet Ukur
·         Pipet Volume
Bahan :
·         Wortel
·         Mangga
·         Jeruk
·         Sari Buah Leci
·         Sari Buah Jambu Batu
·         Larutan Amilum 1%
·         Larutan Baku Iodium 0,01 N
·         Air Suling



  1. Langkah Kerja
·         Timbang 200-300 gr bahan dan hancurkan bahan tersebut yang bersifat keras, dengan menggunakan blender hingga memeperoleh cairan kental
·         Timbang 10 – 30 gr cairan di atas dan masukan ke dalam labu takar 100 ml, tambahkan air suling sampai tanda tera.
·         Saring dengan cawan krush booch atau dengan pemusingan untuk memisahkan filtratnya.
·         Ambil 5 – 25 ml filtrat yang telah di peroleh dan masukan ke dalam erlenmeyer 125 ml.
·         Tambahkan 2 ml larutan amilum 1 % dan 20 ml air suling terlebih dahulu.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

  1. Hasil
Perhitungan : 1 ml 0,01 N setara dengan 0,88 mg asam askorbat.
Berat kosong gelas ukur : 50,4572 gram.
Berat setelah di isi bahan yaitu cairan wortel yang telah di hancurkan lalu di masukan ke dalam gelas ukur adalah 30,3570 gram setelah itu campurkan dengan larutan amilum setelah itu masukan larutan tersebut ke dalam labu Erlenmeyer lalu tambahkan I2 yang ada di buret lalu campurkan perlahan larutan tersebut sambil goyang-goyangkan erlenmeyer tersebut sampai berubah warna yang menandakan bahwa larutan bahan tersebut mengandung vitamin C.
Perhitungan kadar vitamin C tersebut adalah
0,1 I 2 x 0,88 = 0,088 mg.

  1. Pembahasan
Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Vitamin C berperan membantu spesifik enzim dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan. Perusahaan kadang–kadang menambahkan vitamin C pada produk makanannya untuk menjaga kandungan bahan tertentu. Vitamin C juga penting untuk membentuk kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi.

            Vitamin C pada Wortel
Wortel merupakan tanaman yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia karena banyak mengandung beta-karoten. Wortel yang semakin oranye warnanya, maka akan semakin tinggi pula kandungan beta-karotenya. Dalam setiap 100 gr wortel akan diperoleh sekitar 12.000 SI vitamin A.
Kandungan zat gizi dalam 100 g wortel adalah sebagai berikut: Protein 1,1 g, lemak 0 g, karbohidrat 10 g, serat 3,1 g, vitamin A 12.000 SI, vitamin C 4 mg, vitamin E 0,5 mg.
            Vitamin C pada Mangga
Kandungan vitamin C mangga cukup layak diperhitungkan. Setiap 100 gram bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C sebanyak 41 mg, mangga muda bahkan hingga 65 mg. Berarti, dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gram (1/2 buah ukuran kecil), kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi.

            Vitamin C pada Jeruk
Buah jeruk merupakan sumber vitamin C yang berguna untuk kesehatan manusia. Kandungan vitamin C sangat beragam antarvarietas, tetapi berkisar antara 27-49 mg/100 g daging buah.
Sari buah jeruk mengandung 40-70 mg vitamin C per 100 ml, tergantung pada jenisnya. Makin tua buah jeruk, biasanya makin berkurang kandungan vitamin C-nya, tetapi semakin manis rasanya.
Vitamin C terdapat pada sari buah, daging, dan kulit. Seperempat bagian dari total kandungan vitamin C buah jeruk terdapat di dalam sari buahnya. Betakaroten (provitamin A), yang membentuk vitamin A banyak terdapat di dalam kulit dan sari buah jeruk.

            Vitamin C pada Leci
Vitamin yang paling menonjol pada buah leci adalah vitamin C dengan kadar 71,5 mg per 100 gram daging buah. Dengan mengonsumsi 100 gram buah leci, sudah dapat memenuhi lebih dari 100 persen kebutuhan vitamin C dalam sehari.
Kandungan air pada buah leci cukup tinggi, yaitu sekitar 77 – 83 persen, kadar energinya mencapai 66 kkal per 100 gram. Sebagian besar energi berasal dari karbohidrat (gula), yaitu sebesar 59,5 kkal, sisanya dari protein dan lemak berturut-turut sebesar 2,8 kkal dan 3,7 kkal. Kandungan karbohidrat pada buah leci cukup tinggi (16,53 g per 100 g buah) yang terdiri dari berbagai jenis gula.



            Vitamin C pada Jambu
Buah ini sangat kaya vitamin C dan beberapa jenis mineral yang mampu menangkis berbagai jenis penyakit dan menjaga kebugaran tubuh. Daun dan kulit batangnya mengandung zat anti bakteri yang dapat menyembuhkan beberapa jenis penyakit. Selain vitamin C, jambu biji juga mengandung potasium dan besi.




























BAB IV
PENUTUP

  1. Kesimpulan
Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh. Berikut adalah senyawa-senyawa yang tergolong vitamin alami.
·         Vitamin A
·         Vitamin B12
·         Vitamin C
·         Vitamin D
·         Vitamin E
·         Vitamin K
  1. Saran
·         Praktikan hendaknya lebih teliti lagi dalam melakukan praktikum dan mengikuti prosedur kerja yang benar.
·         Praktikan lebih bertanggung jawab dan melakukan kegiatan pengujian dengan lebih sungguh-sungguh.


DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar