Selasa, 24 Juni 2014

SOSIOMETRI



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan kita sebagai calon seorang guru dituntut untuk mempunyai pengetahuan, kreatifitas serta wawasan yang luas untuk memahami peserta didiknya yang meliputi psikologi, kemampuan, kelemahan, dan kelebihan yang dimiliki oleh anak didik. Untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan peserta didik dapat dilakukan melalui tes dan juga non tes.
Jenis tes yang digunakan ada bermacam-macam yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya sendiri. Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menangkap dan memahami mata pelajaran yang telah di sampaikan oleh sang guru. Sedangkan untuk menilai pola perilaku individu dari peserta didik dapat dilakukan dengan teknik sosiometri. Sosiometri merupakan alat yang tepat untuk mengumpulkan data mengenai hubungan sosial dan tingkah laku sosial peserta didik, karena melalui sosiometri kita memperoleh data tentang susunan hubungan antar individu, struktur hubungan antar individu dan arah hubungan sosial.
Sosiometri mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam Bimbingan dan Konseling. Sosiometri bermanfaat untuk merencanakan program yang kontruktif  untuk menciptakan iklim sosial yang lebih baik dan sekaligus membantu mengatasi masalah penyesuaian di kelas tertentu. Sosiometri juga bermanfaat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah penyesuaian diri dalam kelompok. Di setiap kelas atau kelompok selalu ada seorang (pihak) yang terkucil. Entah itu karena dia menarik diri dari pergaulan dikelompoknya atau dia dikucilkan oleh teman-temannya. Untuk itu dengan sosiometri, guru dapat melihat siswa-siswa yang terkucil di kelas tertentu. teknik ini biasanya diterapkan oleh guru BK ( Bimbingan Konseling).
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian, macam, ciri dan kegunaan dari sosiometri?
2.      Apa saja norma, manfaat, tahap, kelebihan serta kelemahan  sosiometri dalam pelaksanaannya?
C.    Tujuan
1.      Agar pembaca dapat mengetahui pengertian, macam, ciri dan kegunaan dari sosiometri .
2.      Agar pembaca dapat mengetahui norma, manfaat, tahap, kelebihan serta kelemahan sosiometri dalam pelaksanaannya.






 
BAB II
ISI
A.    Pengertian Sosiometri
Sosiometri adalah alat yang tepat untuk mengumpulkan data mengenai hubungan - hubungan sosial dan tingkah laku sosial murid (I. Djumhur dan Muh.Surya).Sosiometri adalah alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu kelompok individu dengan dasar penelaahan terhadap relasi sosial dan status sosial dari masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan (Depdikbud).Sosiometri adalah alat untuk dapat melihat bagaimana hubungan sosial atau hubungan berteman seseorang (Bimo Walgito).
Sosiometri merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang hubungan sosial dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil sampai sedang (10-50 orang), berdasarkan preferensi pribadi antara anggota-anggota kelompok (WS. Winkel).Sosiometri adalah suatu alat yang dipergunakan mengukur hubungan sosial siswa dalam kelompok (Dewa Ktut Sukardi). Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan pengertian sosiometri adalah suatu teknik untuk mengumpulkan data tentang hubungan sosial seorang individu dengan individu lain, struktur hubungan individu dan arah hubungan sosialnya dalam suatu kelompok.
B.     Manfaat sosiometri
Manfaat dari diadakannya penilaian non tes ini adalah untuk memperbaiki struktur hubungan sosial para siswa di dalam kelasnya, memperbaiki penyesuaian hubungan sosial siswa secara individual, mempelajari akibat-akibat praktik-praktik sekolah terhadap hubungan sosial di kalangan siswa, mempelajari mutu kepemimpinan dalam situasi yang bermacam-macam, menemukan norma-norma pergaulan antarsiswa yang diinginkan dalam kelompok /  kelas bersangkutan, memperbaiki hubungan insani, menentukan kelompok kerja, meneliti kemampuan memimpin seseorang individu dalam  kelompok tertentu untuk suatu kegiatan tertentu, mengetahui bagaimana hubungan sosial / berteman seorang individu dengan individu lainnya dan mencoba mengenali problem penyesuaian diri seorang individu  dalam kelompok sosial tertentu serta menemukan individu mana yang diterima / ditolak dalam kelompok social tertentu.
C.    Macam-macam Sosiometri
1.      Tes yang mengharuskan untuk memilih beberapa teman dalam kelompok sebagai pernyataan kesukaan untuk melakukan kegiatan tertentubersama-sama dengan teman-teman yang dipilih.  Tes sosiometri jenis ini paling sering digunakan di institusi-institusi pendidikan dengan tujuan meningkatkan jaringan hubungan sosial dalam kelompok, sedangkan jenis yang kedua jarang digunakan karena hanya untuk mengetahui jaringan hubungan sosial pada umumnya saja.
2.      Tes yang mengharuskan menyatakan kesukaannya atau ketidaksukaannya terhadap teman-teman dalam kelompok pada umumnya.Metode sosiometri ini mencoba untuk menemukan individu dalam situasi di mana mereka secara spontan mengungkapkan hubungannya.Sosiometri dibedakan menjadi tiga tipe yaitu tipe Nominatif (nomination), tipe Skala Bertingkat (Rating scale) dan Tipe Siapa Dia (who’s they)
a)      Sosiometri Tipe Nominatif
Dalam tipe ini setiap individu dalam kelompok ditanyai, siapa-siapa kawan yang disenangi/ tidak disenangi untuk diajak melakukan suatu aktivitas tertentu atau siapa kawannya dalam suatu pola hubungan tertentu.Pilihan itu harus ditulis berurutan dari pilihan pertama (paling disenangi), pilihan kedua dan seterusnya.
Contoh-contoh pertanyaan untuk sosiometri tipe nominatif antara lain sebagai berikut :
1.    Dengan siapakah anda ingin duduk dalam satu bangku ?
2.    Dengan siapa anda senang bermain ?
3.    Siapakah kawan yang terbaik ?
4.    Dengan siapakah anda senang bekerjasama ?
5.    Apabila anda mendapatkankesulitan-kesulitan, kepada siapakah anda biasanya meminta pertolongan ?
6.    Apabila kelas anda akan melakukan kerja kelompok, dengan siapakah anda senang berkelompok ?
Jawaban- jawaban dari pertanyaan tersebut kita susun dalam suatu tabel. Dalam tabel yang disusun, akan dapat kita ketahui dua hal, yaitu akan dapat diketahui luas tidaknya hubungan sosial seseorang berdasarkan banyak sedikitnya ia mendapat pilihan dari teman-temannya. Kedua, dapat diketahui intensitas hubungan seseorang berdasarkan nomor pilihan yang ditujukan kepadanya.
Nama-nama pemilih ditulis di tepi sebelah kiri berturut-turut dari atas ke bawah, sedangkan nama-nama yang dipilih ditulis di sebelah atas dari kiri ke kanan. Siswa putra dan putri sebaiknya disusun secara terpisah untuk memudahkan analisis apakah ada perpecahan antara siswa putra dan putri. Pilihan pertama kita beri skor 3, pilihan kedua kita beri skor 2, dan pilihan ketiga kita beri skor 1.
Dengan hanya memperhatikan tabulasi arah arah pilih saja, kita belum dapat mengetahui struktur hubungan para siswa secara jelas.Untuk mengetahui struktur hubungan para siswa secara jelas, perlu dibuatkan gambaran tentang srtuktur hubungan tersebut.Gambaran tentang pola atau struktur hubungan suatu kelompok disebut sosiogram.
Sosiogram dapat menunjukkan ada tidaknya grup-grup kecil atau klik di dalam suatu grup.Klik dalam satu grup dapat dibedakan atas klik terbuka dan klik tertutup.Dikatakan klik terbuka apabila ada di antara anggota klik tersebut yang menunjukkan pilihannya keluar dari anggota kliknya.Dikatakan klik tertutup apabila anggota klik tersebut hanya memilih anggota kliknya sendiri.
Suatu klik dibedakan pula atas klik yang terisolir dan klik yang tidak terisolir.Dikatakan klik yang terisolir, apabila anggota dari klik tersebut tidak ada yang mendapat pilihan dari luar.Sebaliknya, klik dikatakan tidak terisolir apabila ada anggota klik tersebut yang mendapat pilihan dari luar.
Sosiogram dapat pula menunjukkan siapa-siapa yang menjadi bintang daam grup bersangkutan.Artinya, siapa yang mendapat pilihan terbanyak dalam grup tersebut.Dari tabulasi alasan akan dapat diketahui bagaimana norma-norma hubungan sosial yang diinginkan dalam kelompok tersebut.
Untuk membuat sosiogram, dapat digunakan tiga teknik yaitu :
1.    Teknik Lingkaran
2.    Teknik Lajur
3.    Teknik Bebas
Sosiogram Teknik Lingkaran
Untuk membuat sosiogram dengan teknik ini, pertama-tama yang harus dilakukan adalah membuat lingkaran-lingkaran sejumlah frekuensi pilihan terbanyak ditambah satu.Lingkaran- lingkaran tersebut dibuat dari satu titik pusat, mulai dari lingkaran terkecil (lingkaran paling dalam), kemudian secara berturut-turut lingkaran berikutnya (lingkaran diluarnya) makin besar, sampai dengan lingkaran terbesar (lingkaran terluar).
Langkah selanjutnya adalah meletakkan nomor-nomor individu dalam lingkaran tersebut.Nomor individu yang mendapat pilihan terbanyak diletakkan pada lingkaran terdalam. Yang mendapat pilihan lebih sedikit diletakkan pada lingkaran sebelah luarnya secara berturut-turut sehingga akhirnya pada lingkaran terluar terletak nomor individu yang tidak mendapat pilihan sama sekali.
Untuk membedakan antara laki-laki dan perempuan, dilakukan dengan pemberian tanda yang berbeda, misalnya nomor- nomor individu laki-laki diisi tanda bulatan dan nomor- nomor individu perempuan diisi tanda bujur sangkar.
Langkah terakhir adalah menghubung-hubungkan nomor-nomor tersebut dengan anak panah- anak panah sesuai dengan arah pilihnya.
Sosiogram Teknik Lajur
Untuk membuat sosiogram teknik lajur, pertama-tama yang harus dilakukan adalah membuat lajur-lajur dengan garis-garis horizontal yang sejajar sebanyak frekuensi pilihan terbayak ditambah satu.Selanjutnya adalah meletakkan nomor- nomor individu pada lajur-lajur tersebut.
Nomor individu yang mendapat pilihan terbanyak diletakkan pada lajur paling atas dan yang mendapat pilihan paling sedikit diletakkan pada lajur di bawahnya.Demikian  seterusnya sehingga pada lajur paling bawah terletak nomor individu yang mendapat pilihan paling sedikit atau yang sama sekali tidak mendapat pilihan. Kemudian nomor- nomor tersebut dihubung-hubungkan dengan anak panah- anak panah sesuai dengan arah pilihan masing-masing individu.
Sosiogram Teknik Bebas
Untuk membuat sosiogram teknik bebas ini, nomor-nomor individu diletakkan secara bebas sedemikian rupa sehingga mudah dihubung-hubungkan antara individu yang memilih dengan individu yang dipilih.
Jadi, dalam teknik bebas ini yang dipentingkan adalah kepraktisan dalam menghubungkan antara pemilih dengan yang dipilih, tanpa memperhitungkan urutan letak berdasarkan jumlah pilihan.
Dibandingkan dengan teknik lingkaran dan teknik lajur, teknik bebas mempunyai dua keunggulan yaitu : pertama, sosiogram teknik bebas adalah yang paling mudah dikerjakan. Kedua, struktur hubungan dalam kelompok tersebut akan tampak paling jelas pada sosiogram teknik bebas. Kelemahan dari sosiogram teknik bebas adalah frekuensi pilihan tiap individu tidak nampak dengan mudah.Tetapi kelemahan ini sudah tertutupi karena frekuensi pilihan tersebut sudah nampak pada tabulasi arah pilih.
Perlu disadari bahwa biasanya sosiogram tersebut tidak dapat kita buat sekali jadi.Mungkin kita harus mengulangi/ memperbaiki sampai dua kali untuk mendapatkan sosiogram yang memadai.
Untuk mempejelas kualitas pilihan dapat kita gunakan tinta berwarna.Misalnya pilihan pertama ditulis dengan tinta merah, pilihan kedua dengan tinta biru dan pilihan ketiga dengan tinta hijau.
b)     Sosiometri Tipe Skala Bertingkat
Dalam tipe ini disediakan sejumlah statement yang disusun secara bertingkat, yaitu dari statemen yang menyatakan hubungan yang paling dekat, sampai dengan statement yang menyatakan hubungan yang paling jauh. Dalam setiap statement kepada individu diminta untuk mengisi nama salah seorang temannya yang hubungannya sesuai dengan yang dinyatakan tersebut. Contoh-contoh statemennya adalah sebagai berikut :
1.        Saya sangat menyenangi teman ini. Saya sangat senang bersama-sama dengan teman ini kemanapun saya pergi. Kalau saya mempunyai problem kepadanyalah saya minta bantuan. Sebaliknya, saya pun senantiasa siap membantunya. Teman tersebut adalah…………...
2.        Saya menyenangi teman ini. Saya sering bekerjasama dengannya dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Saya juga sering berbincang-bincang dengannya.Teman yang saya maksud tersebutadalah……………………………………
3.        Saya dapat bergaul secara baik dengan teman ini. Saya tidak keberatan. kalau ia merupakan salah satu anggota kelompok kami. Saya dapat bekerja sama dan bemain dengan teman ini dalam kegiatan- kegiatan sekolah, walaupun di luar sekolah saya jarang sekali berhubungan dengannya. Teman tersebut adalah…………………………………
4.        Saya tidak begitu akrab dengan teman ini. Di sekolah saya hanya bicara seperlunya saja. Kalau bertemu di jalan biasanya kami hanya saling mengangguk atau sekedar saling senyum atau saling menegur dengan ucapan “hallo” saja. Teman yang saya maksud tersebut adalah………………………………
5.        Saya tidak menyukai teman ini. Saya selalu berusaha untuk menghindari pertemuan dengan teman ini. Saya keberatan kalau ia dimasukkan ke dalam kelompok kami. Teman yang saya maksud tersebut adalah……………………………
Jawaban atau isian terhadap statement- statement tersebut disusun dalam suatu tabulasi arah pilih.Pilihan pertama diberi skor 2, pilihan kedua diberi skor 1, pilihan ketiga diberi skor 0, pilihan keempat diberi skor -1 dan pilihan kelima diberi skor -2.
c)    Sosiometri Tipe Siapa Dia
Dalam tipe ini disediakan sejumlah statement tentng sifat-sifat individu.Sebagian dari statement- statement tersebut mengungkapkan sifat yang positif dan sebagian lagi mengungkapkan sifat yang negatif. Kepada masing-masing anggota kelompok diminta memilih kawan-kawannya yang mempunyai sifat yang cocok dengan yang  diungkapkan oleh statement tersebut.
Sosiometri tipe ini sering juga disebut tipe “terkalah dia” (guess who). Dan karena pada setiap statement ada kemungkinan pilihan lebih dari seorang, maka tipe ini sering juga disebut  tipe “siapa mereka” (who are they).
Contoh-contoh statemennya  antara lain :
1.        Dalam keadaan kelas ini ada teman yang hampir tidak pernah marah walaupun diganggu oleh temannya. Teman tersebut adalah…………………
2.        Dalam kelas ini ada teman yang sering murung. Ia jarang bergurau atau bercerita tentang hal-hal yang lucu (joke). Dia / mereka adalah : ………………………………………
3.        Dalam kelas kami ada teman yang angkuh dan tidak pernah mau menghargai pendapat orang lain. Ia sering marah-marah kalau ada orang lain yang menyangkalpendapatnya.Dia/merekaadalah :……………………………………………
4.        Dalam kelas ini ada teman yang dapat bekerjasama secara baik dengan setiap orang. Ia bekerja dengan giat dan bertanggung jawab terhadap setiap tugas yang diberikan kepadanya. Dia / mereka adalah…………………………………………
Sepertijuga pada tipe nominatif dan tipe skala bertingkat, jawaban atau isian sosiometri tipe “siapa dia / mereka” ditabulasikan dalam tabulasi arah pilih.Agak berbeda dengan tabulasi arah pilih lainnya, pada tabulasi ini tidak dicantumkan daftar pemilih.Yang dicantumkan adalah nomor-nomor itemnya / statemennya. Item-item tersebut diklasifikasikan dalam  dua kelompok, yaitu : kelompok item positif dan kelompok item negative. Pilihan pada item positif diberi skor 1, sedangkan pilihan pada item negative diberi skor -1.
D.    Tujuan Sosiometri
Sosiometri bertujuan untuk mengetahui pilihan, komunikasi, pola interaksi dan struktur hubungan antarindividu dalam suatu kelompok.Terhadap sosiogaram yang kita buat, dianalisis.Dengan analisis tersebut dapat kita ketahui problem hubungan sosial para siswa dalam kelompoknya atauapakah seorang anak itu disukai atau tidak dalam kelompoknya.Misalnya diketahui ada seorang siswa yang terisolir.Kita dapat menggunakan sosiogram ini untuk maksud-maksud remedial.Misalnya dengan menyuruh siswa-siswa lain untuk bergaul dengan siswa yang terisolir tadi. Dengan kata lain menyuruh siswa- siswa lain untuk mengajak siswa yang terisolir tadi dalam kegiatan- kegiatan yang mereka lakukan. Selanjutnya dapat dilakukan langkah-langkah bimbingan terhadap anak yang bersangkutan.
E.     Karakteristik Sosiometri
Sosiometri dapat dilakukan dengan cara menugaskan kepada semua siswa dikelas tersebut untuk memilih satu atau dua temannya yang paling dekat atau paling akrab. Usaha dalam memilih kesempatan tersebut agar tidak ada siswa yang berusaha melakukan kompromi untuk saling memilih supaya pilihan tersebut bersifat netral, tidak diatur sebelumnya. Tulislah nama pilihan tersebut pada kertas kecil, kemudian digulung dan dikumpulkan oleh guru, setelah seluruhnya terkumpul guru mengolahnya dengan dua cara. Cara pertama melukiskan alur-alur pilihan dari setiap siswa dalam bentuk diagram sehingga terlihat hubungan antar siswa berdasarkan pilihannya, dengan hasil pilihan tersebut dinamakan sosiogram.
Dengan demikian, hasil dari sosiometri dapat dijadikan bahan bagi guru dalam mempelajari para siswanya terutama dalam menganalisis sebab-sebab seorang siswa termasuk kedalam siswa yang disenangi, atau sebaliknya menjadi yang terisolasi. Dengan perkataan lain sosiometri dapat digunakan sebagai salah satu alat dalam menemukan kasus-kasus siswa disekolah dilihat dari hubungan sosialnya, dan dijadikan alat untuk melengkapi data mengenai perkembangan siswa
a)      Ciri khas penggunaan angket sosiometri:
Ciri khas penggunaan angket sosiometri atau tes sosiometri, yang terikat pada situasi pergaulan sosial atau kriteria tertentu.
1.        Dijelaskan kepada siswa yang tergabung dalam suatu kelompok, misalnya satuan kelas, bahwa akan dibentuk kelompok-kelompok lebih kecil (4-6 orang) dalam rangka mengadakan kegiatan tertentu, seperti belajar kelompok dalam kelas, rekreasi bersama ke pantai, dsb. Kegiatan tertentu itu merupakan situasi pergaulan social yang menjadi dasar bagi pilihan-pilihan.
2.        Setiap siswa diminta untuk menulis pada blanko yang disediakan nama beberapa teman di dalam kelompok, dengan siapa dia ingin dan lebih suka melakukan kegiatan itu. Jumlah teman yang boleh dipilih biasanya tiga orang, dalam urutan pilihan pertama, kedua, dan ketiga. Yang terungkap dalam pilihan-pilihan itu bukanlah jaringan hubungan sosial yang sekarang ini sudah ada, melainkan keinginan masing-masing siswa terhadap kegiatan-kegiatan tertentu dalam hal pembentukan kelompok. Pilihan-pilihan itu dapat berubah, bila tes sosiometri diterapkan lagi pada lain kesempatan terhadap kegiatan lain (kriterium berbeda). Ada kemungkinan siswa akan memilih teman-teman yang lain untuk belajar bersama di kelas, dibanding dengan pilihan-pilihannya untuk pergi piknik bersama. Pilihan-pilihan siswa tidak menyatakan alasan untuk memilih, kecuali bila hal itu dinyatakan dalam tes. Pilihan-pilihan juga tidak menyatakan tentang sering tidaknya bergaul dengan teman-teman tertentu, atau intim tidaknya pergaulan dengan teman-teman tertentu; bahkan tidak mutlak terungkapkan taraf popularitas siswa tertentu, dalam arti biasanya mempunyai banyak teman, beberapa teman atau sama sekali tidak mempunyai teman.
3.        Setiap siswa dalam kelompok menangkap dengan jelas kegiatan apa yang dimaksud, dan mengetahui bahwa kegiatan itu terbuka bagi semua.
4.        Pilihan-pilihan dinyatakan secara rahasia dan hasil keseluruhan pemilihan juga dirahasiakan. Hal ini mencegah timbulnya rasa tidak enak pada siswa, yang tidak suka pilihannya diketahui umum atau akan mengetahui bahwa ia tidak dipilih. Ciri kerahasiaan juga memungkinkan bahwa dibentuk kelompok-kelompok kecil yang tidak seluruhnya sesuai dengan pilihan-pilihan siswa.
5.        Biasanya siswa diminta untuk menyatakan siapa yang mereka pilih, bukan siapa  yang tidak mereka pilih dalam urutan tidak begitu disukai, kurang disukai, tidak disukai, sama sekali tidak disukai. menyatakan pilihan yang negatif mudah dirasakan sebagai beban psikologis.
6.        Tenaga kependidikan yang dapat menerapkan tes sosiometri adalah guru bidang studi, wali kelas, dan tenaga ahli bimbingan, tergantung dari kegiatan yang akan dilakukan.
b)     Tahap-tahap Pelaksanaan Sosiometri
Tahapan yang diterapkan dalam pelaksanaan sosiometri adalah:
1.        Tahap Persiapan. Menentukan kelompok siswa yang akan diselidiki. Memberikan informasi atau keterangan tentang tujuan penyelenggaraan sosiometri. Mempersiapkan angket sosiometri.
2.        Tahap Pelaksanaan. Membagikan dan mengisi angket sosiometri. Mengumpulkan kembali dan memeriksa apakah angket sudah diisi dengan benar.
3.        Tahap Pengolahan. Memeriksa hasil angket, Mengolah data sosiometri dengan cara menganalisa indeks, menyusun table tabulasi, membuat sosiogram.
c)      Keunggulan dan Kelemahan Sosiometri
Sebagai suatu cara untuk mengetahui tingkat kebersamaan manusia dalam berkelompok, tentunya ada keunggulan dan kelemahannya. Keunggulan dan kelemahannya antara lain:
Keunggulan Sosiometri
a.    Mengetahui hubungan sosial antar siswa.
b.    Meningkatkan hubungan sosial antar siswa.
c.    Menempatkan siswa dalam kelompok yang sesuai.
d.   Menemukan siswa mana yang mempunyai masalah penyesuaian diri dengan kelompoknya.
e.    Membantu meningkatkan partisipasi sosial diantara siswa dengan penerimaan sosialnya.
f.     Membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam pergaulan yang sedang dialami.
Kelemahan Sosiometri
a.    Sangat sulit dijamin kerahasiannya, karena siswa cenderung saling menanyai pilihannya.
b.    Siswa memilih bukan atas dasar pertimbangan dengan siapa dia akan paling berhasil dalam melakukan pekerjaan, tetapi atas dasar rasa simpati dan antipati.
c.    Membutuhkan waktu yang lama.
d)     Norma-norma Sosiometri:
Baik tidaknya hubungan sosial individu dengan individu lain dapat dilihat dari beberapa segi yaitu :
1.        Frekuensi hubungan, yaitu sering tidaknya individu bergaul. makin sering individu bergaul, pada umumnya individu itu makin baik dalam segi hubungan sosialnya. Bagi individu yang mengisolir diri, di mana ia kurang bergaul, hal ini menunjukkan bahwa di dalam pergaulannya kurang baik.
2.        Intensitas hubungan, yaitu intim tidaknya individu bergaul. Makin
intim/mendalam seseorang dalam hubungan sosialnya dapat dinyatakan bahwa hubungan sosialnya makin baik. Teman intim merupakan teman akrab yang mempunyai intensitas hubungan yang mendalam.
3.        Popularitas hubungan, yaitu banyak sedikitnya teman bergaul. Makin banyak teman di dalam pergaulan pada umumnya dapat dinyatakan makin baik dalam hubungan sosialnya. Faktor popularitas tersebut digunakan sebagai ukuran atau kriteria untuk melihat baik tidaknya seseorang dalam hubungan atau kontak sosialnya.
Metode sosiometri rupanya merupakan metode pengumpulan data yang makin banyak digunakan. Walaupun demikian,  hendaknya digunakan secara hati-hati. Item-item sosiometrik dapat memberikan efek yang kurang baik terhadap beberapa siswa karena merasa terkucilkan setelah tau bahwa ia tidak disukai oleh teman-temannya. Metode ini dapat menyadarkan bahwa ia terkucilkan dan tidak disukai oleh teman-temannya yang sebelumnya tidak disadari.
F.     Tabel Sosiogram
Sosiogram adalah diagram yang menunjukkan hubungan atau interaksi individul dengan sebuah kelompok atau suatu lingkungan.Sosiogram sendiri terdiri dari beberapa jenis atau bentuk dengan pilihan sistem jala, sistem grafis atau sistem memusat.
Jumlah orang yag memilih TH adalah 3 orang (tertinggi). Jumlah pilihan tertinggi + 1 = jumlah lingkaran 3 + 1 = 4. Artinya kita harus membuat 4 lingkaran dalam sosiogram tersebut.

BAB III
SIMPULAN
Setelah menyusun tugas tentang sosiometri ini dapat disimpulkan bahwa, sosiometri adalah suatu metode pengumpulan data tentang pola dan struktur hubungan antara individu-individu dalam suatu kelompok. Metode ini juga dinilai efektif maka tidak mengherankan jika metode ini banyak dipakai karena metode ini relatif mudah diperaktekkan dan hasilnya pun dapat dipergunakan untuk mengetahui siapa-siapa yang kurang disenangi dalam kelompoknya dan siapa-siapa yang disenangi serta populer di kelasnya, sehingga dapat diambil langkah tindak lanjut yang sesuai agar siswa yang kurang disenangi tersebut dapat mengubah perilaku dan sikapnya sehingga tidak lagi dijauhi oleh teman-temannya. Selanjutnya dapat dilakukan langkah-langkah bimbingan terhadap anak yang bersangkutan.Selain itu, guru pembimbing juga perlu memberikan pengertian kepada siswa-siswa yang lainnya agar tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul dan bersedia menerima perbedaan setiap individu.


DAFTAR PUSTAKA
Ginting, Fadhilah. 2013. Non Tes sebagai Alat Ukur Evaluasi Belajar. [online]
Tersedia: http://jasafadilahginting.blogspot.com/2013/12/non-tes-sebagai-alat-ukur-evaluasi.html (diaskses 19 April 2014)
Anas Sudiyono.2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar